REPRESENTASI KOGNITIF PADA DUNIA IMAJINASI DALAM KARYA SENI LUKIS

ILMI, AFTONUL (2023) REPRESENTASI KOGNITIF PADA DUNIA IMAJINASI DALAM KARYA SENI LUKIS. REPRESENTASI KOGNITIF PADA DUNIA IMAJINASI DALAM KARYA SENI LUKIS. (Submitted)

	Text (Abstrak) TUGAS AHIR PENGKARYAAN TA fixprint - LAST ilmi-15.pdf - Submitted Version Download (59kB)
	Text (BAB I Pendahuluan) TUGAS AHIR PENGKARYAAN TA fixprint - LAST ilmi-17.pdf - Submitted Version Download (73kB)
	Text (Daftar Pustaka) TUGAS AHIR PENGKARYAAN TA fixprint - LAST ilmi-79.pdf - Submitted Version Download (55kB)
	Text (Teks (Skripsi Full)) TUGAS AHIR PENGKARYAAN TA fixprint - LAST ilmi.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Pola pikir, tindakan dan kepribadian dapat dipengaruhi oleh keadaan serta kejadian yang dialami pada masa lalu, baik secara sadar maupun tidak sadar. Pola pikir yang tertutup yang dipicu oleh keadaan trauma serta emosi negatif yang melekat dapat menimbulkan berbagai permasalahan diri seperti ketakutan, kecemasan, ketidakpercayaan, dan ketidakmampuan dalam beradaptasi pada lingkungan baru. Permasalahan pola pikir bersumber pada ketidakmampuan dalam mengendalikan pikiran yang diselimuti oleh emosi negatif dari trauma, sehingga emosi negatif ini melekat dan mempengaruhi pikiran dan tindakan. Sebuah proses dalam mereduksi emosi negatif adalah dengan menerima keadaan diri sendiri, berhenti mengaharapkan dan menggantungkan kebahagiaan pada faktor eksternal, memperbaiki pola pikir, berupa perenungan terhadap keadaan diri untuk fokus pada peningkatan dan pengendalian diri terhadap emosi negatif, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses dalam mereduksi emosi negatif diwujudkan berupa karya drawing yang mempresentasikan diri yang disimbolkan dalam sebuah objek mainan. Permasalahan emosi negatif diambil dari sebuah ingatan trauma masa kecil hingga keadaan saat ini. Suasana yang gelap hingga keadaan visual yang sepi, merepresentasikan keadaan pikiran sebagai ruang sunyi yang dapat digunakan sebagai proses monolog terhadap permasalahan yang dialami, serta menemukan sudut pandang baru sebagai pengendalian terhadap emosi negatif yang melekat. Merepresentasikan permasalahan pada sebuah karya dapat memantik atau memunculkan koherensi emosi secara implisit pada diri. Yaitu sebagai pembelajaran dan perenungan terhadap diri, serta menerapkan hasil pemikiran yang didapat dari aktivitas mental (kognitif) terhadap sikap dan kepribadian sehari-hari. Kata Kunci: emosi negatif, pola pikir, representasi kognitif, stoicism.

Actions (login required)

View Item