Makna Simbolik pada Aksesori Pakaian dan Atribut Tari Caci di Ronggakoe, Manggarai Timur

Yordhan, Simon (2023) Makna Simbolik pada Aksesori Pakaian dan Atribut Tari Caci di Ronggakoe, Manggarai Timur. Undergraduate thesis, STKW Surabaya.

[img] Text (ABSTRAK)
abstract.pdf

Download (69kB)
[img] Text (PENDAHULUAN)
BAB I Pendahuluan.pdf

Download (108kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf

Download (94kB)
[img] Text (SKRIPSI)
SKRIPSI file.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Caci merupakan kesenian tradisional Manggarai berupa tarian yang merefleksikan kebudayaan dan keseharian masyarakatnya. Secara etimologis, Caci berasal dari dua kata yaitu Ca yang berarti satu dan Ci yang berarti lawan. Jadi kesenian caci merupakan sebuah tarian uji satu lawan satu. Tarian ini hanya dimainkan oleh dua orang penari untuk mengadu ketangkasan dengan aturan main mencambuk dan menangkis secara bergantian. Hampir di setiap wilayah di Manggarai memperagakan tarian Caci pada musim dan acara tertentu, seperti syukur panen, penerimaan tamu khusus dan lain sebagainya. Secara umum, ritual tari Caci berpayung pada budaya suku Manggarai, akan tetapi, di dalam sub-masyarakatnya memiliki kepercayaan, nilai-nilai, norma sosial yang disesuaikan dengan symbol dan filosofi wilayah masing-masing serta sub-suku yang dianut dalam masyarakat sosial. Maka dari itu, ritual Caci dan perlengkapan yang digunakan bisa saja memiliki perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah yang lain. Dalam pembahasan ini, yang menjadi fokus pembahasan ialah di kelurahan Ronggakoe, kabupaten Manggarai Timur yang juga merupakan salah satu wilayah konservasi kesenian Caci. Masyarakat Ronggakoe saat ini sudah jarang melaksanakan tarian Caci, sehingga atribut yang digunakan dalam kesenian Caci pun cendrung sulit ditemukan. Hal ini dirasa dapat memicu degradasi budaya Caci di ronggakoe yang dapat berakibat pada menurunnya pengetahuan masyarakat dan terutama generasi mendatang akan kesenian Caci. Sementara Caci itu sendiri merupakan ikon budaya Manggarai yang seyogyanya dijaga, dilestarikan serta patut dikembangkan oleh masyarakatnya pendukungnya. Untuk menghindari dampak tersebut, maka diperlukan sebuah kajian tentang kesenian Caci yang mengakar di wilayah Ronggakoe, dalam hal ini khususnya atribut dan aksesori busana yang digunakan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara terhadap dua orang pemain Caci, dua orang kepala suku, dua orang guru seni budaya senior dan seorang penenun songke serta divalidasi dengan triangulasi sumber data. Kesimpulan penelitian mengatakan bahwa terdapat beberapa jenis kesenian Caci di Ronggakoe, di antaranya ialah: Caci uma lodok, Caci sese topok, caci rame natar, caci karong wae, caci wagal dan caci karong woza wole. Dalam kesenian Caci, penari harus mendandani dirinya dengan menggunakan pakaian dan berbagai atribut yang harus dikenakan seperti panggal, pesapu, kakon, lalong ndeki, lendang leros, stangan, pu’e songke, nggoro, deko bakok, nggiling, agang, dan pui. Kata kunci: makna simbolik, aksesori, pakaian dan atribut tari Caci.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 660 - Rumpun Ilmu Seni, Desain dan Media > NK Decorative arts Applied arts Decoration and ornament
Divisions: Perpustakaan > Skripsi
Depositing User: Unnamed user with username simon
Date Deposited: 10 Oct 2023 10:22
Last Modified: 10 Oct 2023 10:22
URI: http://repository.stkw-surabaya.ac.id/id/eprint/368

Actions (login required)

View Item View Item